Jika nanti bukan aku yang kamu inginkan. Carilah bahagia yang selama ini kamu ceritakan. Sebab kamu sudah enggan bertahan, meski sekuat hati kuperjuangkan.
Aku mencoba mempertahankanmu, meyakinkanmu bahwa perasaan yang kita miliki tetaplah utuh. Namun, dengan begitu keras kepala kamu memilih untuk terus berlalu.
Sesekali tanyakan pada hatimu. Tidak adakah arti kita selama ini dalam hidupmu? Tidak berartikah rasa yang selama ini kupersembahkan untukmu?
Nyatanya, aku tidak bisa menyalahkanmu meski kamu tetap saja memilih pergi pada akhirnya. Begitu menyakitkan mencintai seseorang yang terus saja memaksa melupakan.
Cinta bukanlah tentang siapa yang bertahan akan menang. Namun, dengan membiarkan dia bahagia meski harus hidup sebagai kenang.
Comments
Post a Comment