Aku menulis ini dengan rasa yang aku sendiri tak sanggup menggambarkannya. Rasa yang tak sanggup disusun dalam kata-kata dan kalimat serta dijelaskan dengan definisi dan arti. Rasa ini abstrak, random dan tak beraturan. Bagaimana aku harus menjelaskan ketika kekecewaan bercampur dengan rasa bersalah yang tak terkalahkan?
            Entah, aku tidak tahu dari mana aku harus menulis setiap rasa yang ada dalam dada. Saat nyeri di dada kiri tak sanggup aku hindari dan ketika sesak dalam sanubari tak mampu aku pungkiri. Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan ketika mereka memaksaku untuk melepaskan sedang perasaan tak mampu merelakan. Bagaimana aku harus melangkah ketika logika dan perasaan tak lagi searah? Aku tersesat, hilang dalam gelap dan rasa sakit yang mencekat.
            Aku terlukai dalam diam, menangis dalam bisu. Kau tidak tahukan tentang hal itu? Aku seperti ingin menghilang saat ini juga. Jika waktunya nanti, aku ingin kembali dengan diri, hati dan perasaan ku yang baru. Aku ingin berlari ke tengah hujan menggenggam fatamorgana bayangmu, yang kini bahkan tak sanggup aku sentuh. Kau asing, kau berbeda dan kau berubah. Aku tak mengerti, mengapa kau yang dulu mengatakan tak akan pernah berubah bisa menjadi sosok yang asing dan berbeda hanya dalam waktu singkat.
            Aku takut sayang, aku takut. Aku takut jika semua yang selama ini aku genggam dan aku pertahankan akan berubah sedemikian nyata dan membuatku tersiksa. Aku takut pada sikap tidak acuhmu yang tak jarang membuatku membisu dalam kelu. Namun setidaknya, janji-janji yang pernah kau ucapkan padaku (dulu) masih mampu menyelamatkanku dari kekhawatiran tak beralasan seperti saat ini. Jika kau ingin tahu bagaimana perasaanku, seluruh kosakata dalam miliaran bahasa tak akan sanggup mendeskripsikannya.

            Ah sudahlah, selama ini aku hanya mencintaimu dalam kebodohan. Aku tak mengerti apapun perihal cinta. Aku hanya tahu, bahwa cinta tak akan membuat orang yang dicintainya terlukai meski dia sendiri harus tersiksa. Cinta akan selalu berusaha membuat dia yang dicintai bahagia walaupun dia harus menelan kepedihan. Cinta tak pernah ingin melihat dia yang dicintai menangis, meski dengan itu dia harus tenggelam dalam air mata kesedihan.

Comments