“Happy anniversary 3 months” yaa. Aku tahu ucapan ini
sangat terlambat. Maaf, bukan aku lupa, melupakan atau apalah. Aku mengingatnya,
bagaimana bisa aku lupa sedang tanggal itu selalu aku ketik sebagai password
privat box dari mu.
Terima kasih sudah mengingatnya dan terima kasih telah
mengira bahwa aku melupakannya. Haha, tidak. Aku tidak melupakan tanggal itu,
aku hanya ingin tahu apa kau masih menghafalnya.
Terima kasih untuk tiga bulan yang penuh warna. Terima
kasih telah mengenalkanku pada tawa, kecewa, luka, air mata dan cinta. Mengajarkanku
bagaimana cara bertahan ketika dikecewakan. Terima kasih untuk cinta yang
menunjukkanku arti ketegaran dalam cemooh luka yang tak jua berkesudahan.
Kamu, tetaplah menjadi satu-satunya bintang yang paling
terang di Auriga ya. Hingga nanti, saat takdir Tuhan mengubah semua. Tetaplah di
sisiku, menjadi tokoh utama dalam goresan singkat kisah hidupku. Tetaplah di
sana, izinkan aku mengabadikan sosokmu dalam guratan aksara, aku ingin selalu
membacamu hingga nanti saat aku menutup mata selamanya.
Sebenarnya tidak banyak yang aku harapkan dari mu, namun
itu menjadi salah satu keinginan yang selalu aku minta pada Tuhan, “Please
always be my Capella”.
Comments
Post a Comment