Dalam Diam, Sosokmu Ku Pendam

“Mengagumimu dalam diam membuatku tenggelam dalam cinta terpendam.”

            Aku tak mengerti apapun perihal cinta. Mungkin, aku terlalu dini untuk mengenal apa itu cinta dan segala kerumitannya. Hingga akhirnya kau datang dan membuat segalanya berbeda. Hadirmu seolah mengubah alur hidupku, membuatku merasakan hal yang awalnya tak pernah terbesit dalam dada maupun pikiranku.
            Hari itu pertama kalinya kita bertemu. Saling menatap meski hanya sekejap. Kau tahu, tatapan sesaat yang membuat duniaku berubah arah. Ini bukan cinta, hanya sebatas rasa kagum sesaat yang mungkin tak lama lagi akan sirna.
            Tempat inilah yang mempertemukan kita, ruang kelas yang nantinya akan menyimpan ribuan kisah. Membuatku mengenal akan sebuah tatapan lembut dari sepasang bola mata yang kau miliki.
Tak banyak kesan yang aku dapat dari perkenalan singkat kita hari itu. Namun setidaknya, perkenalan itu membuatku mampu melihat senyum dari bibirmu dalam jarak dekat. Senyuman yang menenangkan dan menyimpan makna tersendiri.
                Jam merajut hari, aku masih tenggelam dalam cinta tak terungkap untukmu. Hari itu aku mendengar sesuatu yang sama sekali tak pernah ingin aku dengar. Seseorang di sana mengatakan bahwa kau telah memiliki tempat berlabuh untuk hatimu. Siapa dia? Siapa perempuan yang telah kau pilih?
Bisikan dalam dadaku mengatakan jika aku harus berhenti. Berhenti mengharapkan cinta yang faktanya tak pernah menganggapku. Berhenti berjuang seorang diri hanya sekedar untuk membuatmu mengerti bahwa aku menanti di sini untukmu.
Aku pergi, mencoba melupakanmu yang tak pernah menganggapku lebih dari seorang teman. Melupakan cinta dan merelakannya hilang ditelan sang waktu yang akan terus berputar.
“Semoga sepuluh tahun lagi kita kembali bertemu dalam bahagia dan rasa yang berbeda,” bisikku dalam hati. Hanya itu satu pintaku pada Sang Maha Cinta. Semoga, selepas wisuda purna siswa tahun ini.

Comments