Maaf :')

            Semua tak lagi sama, bahkan tempat itu, langit itu dan udara itu. Ah, semua serba berbeda sesaat setelah kau menjauh pergi dari sisiku untuk sebuah alasan yang tak jelas asalnya. Kau tahu aku tersakiti? Kau tahu hati ini tersayat? Tidak, kau tidak dan tidak akan pernah tahu, karena kau bukan aku dan selamanya tak akan pernah menjadi diriku. Kau tak akan pernah merasakan bagaimana sakit ini menusukku.
            Aku masih berdiri di tempat ini. Tempat di mana kita pernah bersama, walau itu hanya satu setengah jam dalam sehari dan hanya dua kali dalam seminggu. Aku masih menunggu hadirmu di sini, walaupun itu hanya bayangmu. Aku mengerti, amat sangat mengerti bahwa kau tak akan datang ke tempat ini, namun entah mengapa sulit bagiku untuk menyadari bahwa tak ada lagi dirimu yang dulu dan tak ada lagi kita yang dulu. Semua telah berbeda.
            Maafkan aku. Maaf, karena aku masih berdiri di tempat ini dan selalu menunggu hadirmu yang tak akan hadir entah sampai kapan. Maaf untuk setiap rindu yang masih tersisa untuk dirimu. Maaf, karena rindu ini tak memiliki tempat berlabuh selain pada dirimu. Walaupun aku tahu, hatimu bahkan telah tertutup untuk sekedar membelai rinduku dan menyadarkanku bahwa tak ada lagi cinta seperti dulu.

            Maaf untuk sepercik rindu untukmu yang masih aku genggam hingga kini. Maaf untuk rindu ini, walau aku tahu ini hanya rindu sepihak yang tiada pernah terbalas olehmu. Karena aku mengerti, merindukanmu laksana membaca puisi yang terukir pada langit malam. Gelap tak terbaca. 

Comments