Sedikit Kisah tentang Masa Lalu

"Karena, rasa sakit di masa kecil berpengaruh terhadap hubungan sosial seseorang dengan lingkungan tersebut,"


Aku berada pada lingkungan yang sama seperti ketika aku masih kecil. Meski dulu ketika kecil aku tidak selalu berada di tempat ini, namun aku hampir selalu menghabiskan waktu liburan di sini. 

Dulu, ketika aku masih berusia lima tahun. Aku bahagia berada di tempat ini. Di kelilingi oleh banyak orang. Aku menjadi gadis periang yang suka bercerita, bernyanyi, dan bermain dengan mereka layaknya anak kecil. Tidak ada beban, tidak ada keraguan.

Namun, beberapa tahun kemudian semua berubah. Aku tidak lagi merasakan keceriaan di tempat ini. Hanya kejenuhan dan tekanan. Setiap kali bersama mereka, aku ingin selalu pulang ke rumah untuk menemui orang tuaku. Aku tidak lagi merasa nyaman berada di sekeliling orang-orang tersebut.

Rasa sakit masa kecil?
Aku gadis paling muda di tengah lingkungan tersebut. Sering kali aku mendapatkan tekanan dari orang-orang di sekitarku. Disalahkan, tanpa ada yang membela. Bukan aku ingin membela diri, hanya saja sebagai anak kecil aku belum mengerti dimana letak kesalahanku.

Aku pernah menjadi gadis periang dulu ketika aku masih kecil. Menjadi seorang gadis terbuka yang selalu ingin bercerita. Namun nyatanya, sikapku tersebut malah menjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Setiap kali aku bercerita, mereka selalu menyalahkanku. Terkadang hingga kini aku berpikir, apa yang salah dari ceritaku dahulu? Padahal, cerita itu hanya cerita khas anak-anak yang selalu ingin mencari tahu tentang lingkungan sekitarnya.
Setiap kali aku disalahkan, tidak ada yang berusaha untuk membelaku. Iya, aku merasa sendiri di tengah lingkungan tersebut. Hingga kini, beberapa tahun berlalu, rasa kesendirianku tidak pernah menghilang.

Memang benar, rasa sakit masa lalu akan mengubah hubungan sosial seseorang dengan lingkungan tersebut. Dan aku merasakannya kini. Aku sama sekali tidak menemukan kenyamananku ketika aku berkumpul bersama mereka. 

Sebenarnya, aku tidak menghindari mereka. Aku hanya tidak ingin kembali menjadi pihak yang disalahkan atas rasa ingin tahuku. Bahkan, mereka sering kali menganggapku hanya anak kecil yang tidak terlalu mengerti pembicaraan mereka. Hey, aku bukan lagi anak kemarin sore! 

Aku tidak ingin menjadi seseorang yang diabaikan ketika berada di tengah lingkungan tersebut. Itu sebabnya, aku lebih menikmati kesendirianku daripada harus berada di tengah mereka. Hal itu pula yang membentukku menjadi seorang gadis tertutup. 

Aku pernah menjadi periang. Aku pernah menjadi terbuka. Aku pernah menjadi gadis yang suka bercerita. Namun, aku selalu dijadikan pihak yang disalahkan. 

Selamat, kalian berhasil ! Sikap kalian dahulu berhasil membungkamku hingga saat ini. Sikap kalian dulu berhasil mengubah hampir keseluruhan sikapku terhadap kalian. Sikap kalian dahulu berhasil memberiku kesan, bahwa tidak semua orang dekatmu akan menjadi seseorang yang selalu ada untukmu. Terkadang mereka justru menjadi seseorang yang menyerangmu tanpa pernah kau bayangkan sebelumnya.


Comments