Pada
malam-malam sendu aku bercerita tentangmu. Mengukir rasa berwujud aksara yang
tiada pernah kau coba mengerti. Adakah kau tahu perihal luka hati? Ketika kau
bersama mereka tanpa memedulikanku yang tengah bergelut dengan rasa sepi. Ah
sudahlah, kau tidak akan pernah memahami bagaimana rasanya. Rasanya menjadi
diriku yang harus memendam semua seorang diri.
Gerakan
pena yang menari indah di atas kertas merah seolah menjadi pengabadi luka.
Menyaksikan air mata terjatuh tanpa salam sapa maupun aba-aba. Ah, beginikah
rasanya mencintai orang yang salah?
Aku
pernah mencoba melupakanmu. Membiarkan diriku terjebak dalam sedu tanpa siluet
bayangmu. Namun, aku tak mampu. Biarlah kertas merah ini menjadi saksi. Perihal
duka yang pernah menyelimutiku ketika ku tahu, hadirmu hanyalah fatamorgana.
mau dong jadi kertas merahnya yang selalu di gores aksara dan selalu menemani he..he..he..
ReplyDelete#Just kidding.
Hehehe 😂😂
Delete