Tidak
ada kesedihan yang bertahan terus-menerus. Bukankah hujan pun memiliki fase
untuk reda? Begitu pula luka, akan ada waktu dimana luka-luka itu tidak lagi dirasakan
perihnya, meskipun masih ada bekas.
Setelah
kepergianmu, aku sempat melalui hari-hari panjang dalam kesendirian. Aku
menikmati setiap hujaman luka yang kau berikan, tanpa berniat untuk sekadar
menghibur diri. Membiarkan luka-luka itu terus menusukku hingga aku lupa bahwa
aku juga bisa bahagia tanpa kamu. Aku membiarkan diriku terkapar dalam kesepian
yang selalu hadir bersama dengan bayangmu yang melangkah semakin menjauh.
Namun,
pada akhirnya aku menyadari. Tidak ada gunanya aku bersikap seperti ini. Masih
banyak hal yang bisa kulakukan tanpa hadirmu. Sesuatu yang dulu tidak bisa
kulakukan ketika masih bersamamu. Berteman dengan banyak orang, salah satunya.
Bukankah itu juga salah satu cara menghilangkan luka? Menghibur diri setelah
penyiksaan yang kamu lakukan dan kulakukan pada diriku sendiri.
Aku
mulai membuka diri dengan lingkungan di sekitarku. Awalnya aku memang merasa
asing, sebab dulu selalu ada kamu yang menemaniku untuk bertemu banyak orang.
Sejak dulu, aku tidak terlalu pandai bergaul. Namun, kamu membantuku untuk
berkenalan pada mereka dengan cukup mudah. Orang-orang dari masa lalu, sedikit –
banyak akan memberikan pembelajaran penting di hari kemudian. Aku mengikuti
caramu berkenalan dengan orang baru. Aku memperluas lingkaran pertemananku,
hingga tiba pada suatu titik aku melupakan perihal kamu.
Akan
ada masa dimana seseorang yang dulu terasa begitu berharga, kini tidak lagi
memiliki posisi yang indah di dalam hati. Setelah hari-hari panjang penuh luka
di masa lalu, aku masih bisa bangkit kembali. Meninggalkan bayanganmu di
belakang dan melepaskan semua yang pernah terjadi antara kita. Hidupku masih terus
berjalan, ada atau tiada kamu. Tidak ada gunanya mengharapkanmu yang bahkan
tidak sedikitpun peduli terhadapku di waktu itu. Kepergianmu mengajarkanku satu
hal, bahwa mencintai seseorang berarti menabung luka di hari kemudian. Namun,
masa lalu tetaplah masa lalu. Aku telah menemukan jalanku sendiri tanpamu.
Jalan yang justru lebih membuatku bahagia tanpa ada kamu lagi.
Comments
Post a Comment