Tetaplah Menjauh, Sebab Hatiku Telah Kembali Pulih

Gambar terkait

Terlalu banyak hal yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini, tentang kamu dan luka yang kamu beri. Aku tidak bisa melupakannya begitu saja. Terlalu dalam kamu membuatku terjatuh, hingga lupa cara menghibur diri.

Kelak kau akan mengerti, bahwa menyakiti seseorang bukanlah hal yang seharusnya kamu lakukan. Sebab, kau hanya akan dilupakan pada akhirnya, atau sekadar diingat sebagai masa lalu yang kelam. Jika kita bertemu lagi suatu hari nanti, bersikaplah seolah kita tidak pernah saling mengenali. Aku tidak ingin lagi mengingat perihal rasa sakit di masa lalu, mengingat kebodohanku yang pernah mempertahankanmu dulu.

Aku pernah begitu dalam memperjuangkanmu. Mengabaikan rasa sakit yang pernah kamu berikan secara bertubi-tubi. Berjuang sepenuh hati, hingga tidak menyadari kamu menyembunyikan sebuah belati. Kamu menusukku, membiarkanku terkapar bersama luka dan kenangan yang terasa menyesakkanku.

Tidakkah kamu menyadari bahwa akulah yang bersedia menantimu di tengah kepungan sepi? Di tengah rasa letih, kamu tetaplah seseorang yang kusemogakan tanpa henti. Secepat itukah kamu melupakan segalanya? Lantas, memilih pergi bersama mimpi yang pernah kususun dengan sangat rapi.

Tetaplah menjauh. Sesakit apapun, aku tidak akan pernah memintamu kembali. Cukuplah kenangan yang membuatku sadar, bahwa cinta dan penghianatan memang benar adanya. Tetaplah menjauh. Aku sudah berhasil memulihkan hatiku kembali. Tanpa kamu yang tidak pernah mencoba memahami, betapa aku pernah mencintaimu. Dulu.

Comments