Menemukan Ide

"Dari mana datangnya ide?"

"Bagaimana cara mendapatkan ide yang nggak mainstream?"

Ini adalah dua pertanyaan yang paling sering saya dapatkan. Setiap kali dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, saya hanya bisa meringis sambil garuk-garuk kepala. Bagaimana saya harus menjawabnya? Ini memang bukan pertanyaan sulit, tapi juga nggak mudah.

Sebelum melangkah lebih jauh, lebih baik kita berkenalan dulu yang namanya "IDE". Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan ide?

Ide bisa diartikan sebagai gagasan atau rancangan yang ada dalam pikiran. Lebih jelasnya, ide adalah hasil pemikiran yang akan disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Ide bukanlah sesuatu yang sulit didapat, tetapi juga nggak mudah untuk menjaringnya. Ide adalah bagian yang paling penting dari suatu cerita. Jika seseorang nggak bisa mendapatkan ide, maka cerita itu nggak akan terjadi. 

Lalu, darimana datangnya ide?

Neil Gaiman pernah menjawab, "Kalian mendapatkan ide dari melamun. Kalian mendapatkan ide dari kebosanan. Kalian mendapatkannya setiap waktu. Satu-satunya yang membedakan para penulis dengan orang-orang lainnya adalah kamu menyadari ketika melakukannya."

Sebenarnya, ide bisa datang dari mana saja. Contohnya, ketika kalian menonton televisi. Mungkin sebagian besar orang hanya akan melihat tayangannya, mengerti jalan ceritanya, dan memberikan komentar pada hal-hal yang nggak mereka suka dari film tersebut. Namun, nggak bagi sebagian orang. Ketika menonton tayangan film atau televisi, mereka akan menggunakan imajinasi untuk memahami hal-hal yang terjadi dalam tayangan tersebut. Mereka akan merangkai kejadian-kejadian apa yang seharusnya bisa terjadi untuk membuat jalan cerita yang berbeda dari tayangan tersebut. Mereka menonton, seraya berpikir, "Bagaimana jika si ini tidak melakukan itu?" "Bagaimana jika si ini berkencan dengan si itu?" "Bagaimana jika si ini benar-benar membunuh ayahnya?" "Bagaimana akhirnya, jika jalan ceritanya diubah seperti ini?"

Lalu, bagaimana cara efektif untuk menjaring ide? Sejujurnya, saya sendiri nggak tahu tentang cara efektif untuk menjaring ide. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan ide. Saya sendiri--untuk mendapatkan ide--biasanya: pertama, banyak melamun.

Saya nggak pernah menyadari bagaimana dan kapan ide itu akan datang. Dia seperti tamu nggak diundang yang tiba-tiba datang mengetuk pintu kamar saya. Mereka datang dengan cepat, dan pergi dengan cepat pula. Mereka nggak akan menunggu, kalau saya nggak cepat-cepat membukakan pintu dan menerima semua tamu-tamu itu dengan menuliskannya di kertas. Biasanya, saat sedang melamun saya terpikir tentang buku-buku yang pernah saya baca, atau film yang pernah saya tonton. Mereka berlarian dalam kepala, menjalin satu kejadian, dan kemudian membuat saya seketika berpikir, "Bagaimana jika jalan cerita mereka saya buat seperti ini?"

Tidak jarang, saya juga mendapatkan ide itu ketika hendak tidur di malam hari. Biasanya, ini terjadi ketika saya sedang menulis sebuah novel. Entahlah, saya sedikit kesulitan menjaring ide saat siang hari. Suara-suara dalam kepala saya seakan nggak terdengar kalau di siang hari. Mereka lebih memilih bersembunyi karena terganggu oleh suara televisi, ayam berkokok, dan ibu-ibu tetangga yang sedang menggoreng. 

Intinya--menurut saya--gunakan sesi melamun untuk menjaring ide, bukan membiarkan pikiran kosong. Kalau kosong, sih, bukan mengundang ide namanya, tapi mengundang setan *Muehehe, abaikan*. Kamu perlu mendengarkan suara dalam kepala untuk mendapatkan ide-ide itu.

Kedua, gunakan pertanyaan bagaimana jika. Ini berkaitan dengan cara pertama yang sudah saya jabarkan. Gunakan pertanyaan 'bagaimana jika' untuk membuat idemu terasa lebih nyata. Bagaimana kalau para ayam menginvasi dunia? Bagaimana kalau kamu dilahirkan sebagai seekor tikus? Bagaimana kalau kamu memiliki sayap?

Tanyakan dulu pada diri sendiri, apa yang sebenarnya ingin kamu ceritakan. Jangan dulu memikirkan cara-cara untuk mendapatkan ide yang luar biasa, ide yang antimainstream, atau ide yang akan mengguncang dunia. Namun, pikirkan, bagaimana kamu akan mengeksekusi ide yang kamu dapat, sesederhana apa pun ide itu. Penjelasan ini sekaligus akan menjawab pertanyaan kedua, "Bagaimana cara mendapatkan ide yang antimainstream?"

Kamu tidak perlu memikirkan bahwa tulisan kamu harus dibaca banyak orang, bisa tembus penerbit, bisa masuk jajaran buku best seller. Tidak perlu. Menentukan target seperti itu hanya akan menghambatmu untuk menulis, jika belum bisa mencapainya. Kamu hanya perlu menulis, karena kamu memang ingin menulis. Kamu perlu menulis, karena kamu ingin menceritakan sesuatu yang ada dalam kepalamu. Tidak perlu kepada semua orang. Ceritakanlah pada orang-orang yang menurutmu layak. Jika kamu tidak memiliki seseorang yang layak untuk mendengar ceritamu, sampaikan cerita itu pada teman imajinasimu. Anggap dia ada di dekatmu setiap kali kamu menulis. Anggap dia yang akan selalu membaca dan mendengar ceritamu. Dengan begitu, seiring berjalannya waktu, kamu akan terbiasa dan berusaha menulis sebaik mungkin untuk 'temanmu'.

Sebenarnya, di dunia ini nyaris tidak ada ide yang orisinil. Ide yang didapatkan, biasanya adalah bentuk daur ulang. Contohnya, tentang cinta segitiga. Pernahkah kamu bertanya, mengapa ide tentang cinta segitiga tidak membosankan untuk dibaca? Karena para penulis mengeksekusi ide mainstream itu dengan cara yang tepat. Ada penulis yang mengeksekusi ide itu dengan memasukkan orangtua sebagai orang ketiga. Ada penulis yang mengeksekusi ide itu dengan perbedaan agama sebagai penghalang. Ada juga penulis yang mengeksekusi ide itu dengan perbedaan dunia sebagai penghambat. 

Sebelum menutup penjelasan tentang ide kali ini, saya akan memberikan satu contoh ide yang nantinya akan kita gunakan untuk belajar mengembangkan sebuah cerita. Misalnya, saya mempunyai karakter seorang cowok ganteng, anggota klub basket sekolah, dan hobi tawuran. Lalu, bagaimana jika ternyata cowok ini memiliki ketakutan berlebih pada kecoa? Karena ketakutannya, ia mulai kehilangan satu per satu penggemar dan pacarnya? Untuk mengembalikan kepopulerannya, ia diharuskan menjalani misi di sebuah dunia lain yang penuh dengan kecoa. Lalu, tindakan apa yang diambil oleh si cowok?

Ide tentang cowok ganteng yang takut kecoa ini akan saya jelaskan lebih lanjut di bagian pengembangan premis. 

Setelah membaca tulisan ini, kamu bisa mulai berusaha untuk menemukan idemu. Sampai jumpa...



(Pict from http://afot.info/wp-content/uploads/2018/06/decoration-books-classroom-decoration-hanging-books-bookshelf-decorating-ideas-pinterest.jpg)






Comments